TRIBUNBUNPAGI.CO-IDWAY KANAN - Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air.
Pembangunan jalan onderlaag (landas landasan) sepanjang 455 M yang terletak di Dusun 3 kampung Bumi Merapi kecamatan Baradatu kabupaten Way Kanan yang bersumber dari Dana Desa tahun 2021 disinyalir dikerjakan asal asalan guna meraup keuntungan diluar Nalar atau guna memperkaya diri sendiri sehingga dapat mengurangi kualitas mutu lantaran diduga tidak mengikuti petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan sebagi mana diketahui bahwasannya pembangunan jalan onderlag harus mengikuti juknis dan juklak sebagai panduan .
Sebagai mana diketahui Panduan pembangunan jalan onderlaag (landas landasan):
-Tanah asli di bawah lapis pondasi harus dipadatkan dengan alat pemadat (mesin gilas, steamper, timbres) dengan kemiringan yang direncanakan untuk permukaan.
-Lapisan podasi paling bawah adalah lapisan pasir yang berfungsi untuk memudahkan pemasangan batu permukaan dengan rapi dan rata.
-Batu belah harus dipasang tegak lurus dengan as jalan (melintang), dengan ujung yang lebih runcing di atas agar bila terbebani tidak akan tembus lapisan pasir dasar, dan dikunci dengan batu kecil.
-Lapisan paling atas berupa campuran pasir dengan tanah terpilih, atau dapat terbuat dari sirtu dan atau krosok dengan tebal 2 cm, yang kemudian dipadatkan dengan mesin gilas roda besi (tandem roller)
Sangat disayangkan pembangunan jalan tersebut dari pantawan awak media tidak adanya Lapisan podasi paling bawah adalah lapisan pasir yang berfungsi untuk memudahkan pemasangan batu permukaan dengan rapi dan rata.
Masih dari pantawan awak media pemasangan batu juga diduga tidak sesuai standar dengan memasang batu secara tidur ,sebagai mana diketahui pemasangan batu harus tegak.
Diperparah sebagai Lapisan paling atas seharusnya berupa campuran pasir dengan tanah terpilih, atau dapat terbuat dari sirtu dan atau krosok dengan tebal 2 cm, namun dilapangN ditemukan penutup bagian atas menggunakan pasir.
Dilain sisi papan Impormasi juga tidak tersedia dan hingga pertengahan bulan Januari 2022 pembangunan tersebut belum juga selesai ,diduga guna menutupi keterlambatan pengerjaan tersebut,maka dipasanglah Nomenklatur yang menunjukkan pertanda pembangunan telah selesai.
Marsana selaku kepala kampung Bumi Merapi beberapa kali ditemui di kampung setempat untuk mendapatkan kompirmasi guna berimbangnya pemberitaan namun tidak pernah berada ditempat Baik di Kantor maupun di kediaman pribadinya miliknya, bahkan saat dihubungi pia telp Wa pun tidak diangkat chat pun tidak dibalas.
Sampai berita ini diterbitkan belum juga ada yang dapat dikompirmasi bahkan Seketaris kampungpun saat ditelp WA pun tidak diangkat(Deta Suryana)
